Tak ada yang lebih membuat murid gembira selain berhasil mempelajari sesuatu, dan tak ada yangmembuat seorang guru gembira selain menemukan cara untuk mengajari muridnya. (236) Judul Buku: Guru Aini Penulis: Andrea Hirata Penerbit: Bentang Pustaka Tahun Terbit: 2020 Jumlah Halaman: xii + 336 Sebagai penikmat karya Andrea Hirata, bahagia sekali rasanya begitu tahu buku terbaru Pak Cik telah lahir. Meski kali ini sedikit terlambat membaca novel Guru Aini; terbit di bulan Februari, terbeli di bulan Juni, dan baru dibaca akhir Oktober. Novel ini merupakan prekuel dari buku sebelumnya yaitu Orang-Orang Biasa. Sebelum membaca novel ini, sebaiknya kalian membaca novel Orang-Orang Biasa terlebih dahulu karena banyak poin penting dari buku sebelumnya yang berpengaruh ke alur cerita. Review novel Orang-Orang Biasa bisa kalian baca di sini . Dalam novel Orang-Orang Biasa digambarkan persahabatan 10 kawan dari kaum marginal. Konflik bermula saat salah satu anggota geng bernama Dinah ...
Menjadi pribadi yang bersih dan jauh dari kuman merupakan impian semua orang. Berbagai hal pun dilakukan untuk bisa mewujudkannya. Termasuk dalam merawat kebersihan kulit. Banyak di antara kita menggunakan tisue untuk tetap menjaga kebersihan kulit. Bahkan bisa dikatakan penggunaan tisue semakin hari semakin meningkat. Dalam beberapa kesempatan, mungkin tisue bia digantikan dengan sapu tangan agar bisa menghemat tisue. Seperti yang kita ketahui bahwa dalam pembuatan tisue harus mengorbankan pohon untuk ditebang sebagai bahan dasarnya. Dengan semakin seringnya menggunakan tisue, itu artinya semakin banyak pula pohon yang harus ditebang. Dengan semakin banyaknya pohon yang ditebang maka pasokan oksigen pun akan berkurang dan tidak ada yang menetralisir karbondioksida. Kalau sudah begitu, maka tentu saja akan berdampak pada lingkungan kita yang sering disebut dengan efek rumah kaca yang kemudian menyebabkan global warming . Tentu saja kita masih ingin melihat bumi kita dal...
Pagi yang cerah dan segar. Matahari perlahan-lahan menyirami salah satu belahan bumi paling selatan. Di sebuah pulau berbentuk K, juga di bagian selatan, tepatnya di ibukota provinsi telah memulai rutinitas hariannya. Ratusan bahkan mungkin ribuan kendaraan memenuhi jalan. Ribuan bahkan mungkin puluhan ribu manusia di luar sana telah memulai harinya. Sama sepertiku. Dengan tujuan yang berbeda-beda. Tempat tujuan hari ini adalah Gedung Keuangan Negara. Apa yang akan kulakukan di sana? Well, let’s see the story below. Aku masuk ke sebuah gedung yang cukup besar. Telah ada beberapa manusia dengan tujuan yang sama tiba lebih awal. Kami melakukan presensi terlebih dahulu. Kemudian duduk manis menunggu verifikasi d okumen beasiswa LPDP. Ya. Beasiswa paling prestigious di Indonesia abad ini. Betapa tidak, ada banyak rangkaian tes yang harus kami hadapi hingga bisa tiba pada hari ini. Seleksi berkas menjadi penyaring pertama. Kemudian diikuti dengan assessment online yang juga menggugur...