Tahun Ke-2
Tahun kedua menjadi mahasiswa di fakultas sastra, lebih
tepatnya mahasiswa Sastra Inggris semester tiga jauh lebih melegakan. Betapa tidak,
membayangkan wajah para maba yang kebingungan mencari ruangan P2MB dan wajah
yang manut pada setiap kata dan ulah senior adalah hal yang sangat konyol. Sama
sepertiku dulu. Hari ini, saat proses P2MB masih berjalan, kuputuskan untuk
menginjak kampus merah setelah sebulan lebih hengkang dari dunia yang berbau
kampus. Tidak ada yang berubah. Pepohonan rindang nan sejuk tetap memenuhi
setiap sisi dari kampus yang katanya akan menuju World Class ini. Kususuri
jalan yang selama setahun kulalui dengan langkah maksimalku.
Kampus sepi. Tentu saja. Kuliah memang belum dimulai. Hanya tampak
beberapa manusia yang dibalut dengan pakaian hitam putih. Serupa dengan kotoran
cicak. Haha. Sedikit jorok memang. Tapi begitulah orang-orang di sekitarku
menyebuut kostum tahunan itu.
Studio EBS menjadi tujuan langkahku setelah memasuki area
yang dipenuhi gedung. Wah. Rupanya studio masih tertutup. Kuketuk pintu seraya memberi
salam. Mungkin saja ada yang tidur di dalam seperti hari biasanya. Tapi nihil. Tak
ada tanda-tanda keberadaan crew EBS. Ah. Padahal baru saja aku ingin melepas
rindu dan bersilaturahim dengan kawan-kawan dan senior EBS. Biarlah. Mungkin sebentar
lagi akan ada yang datang.
Di saat seperti ini perpustakaan menjadi tempat yang paling
asik untuk nongkrong. Apalagi di lantai tiga, wuih langganan tempat tidur
siang. Tapi ini kan masih pagi. Biarlah lantai dua menjadi tujuan berikutnya.
Perpustakaan juga sama sepinya. Di hari biasanya aku tidak
akan mendapatkan kursi kalau datang sedikit terlambat saja. Tapi hari ini orang
yang mengisi perpus bisa dihitung jari.
Memilah-milah buku yang ada di rak adalah hal wajar yang dilakukan saat berada di pepustakaan. Inilah yang kulakukan saat ini. Mencari buku yang aku sendiri tak tahu buku apa yang ingin kucari. Berada di perpustakaan ini membuatku teringat setahun silam saat perpustakaan menjadi langganan istirahat dengan kawan-kawan jurusan. Tempat yang paling aman bagi maba. Bagaimana tidak, dulu kami haram hukumnya untuk melintas di beberapa titik di kampus saat proses pengaderan masih berlangsung. Jadi, perpustakaan lah yang menjadi sahabat karib kami saat break kuliah. Masih kuingat, hampir setiap hari aku menginjakkan kaki di sini. Tapi setelah sibuk dengan organisasi dan UKM, hanya sesekali aku berkunjung ke sini. Saat ada keperluan saja. Saat ada buku yang harus dipinjam. Tempat nongkrong beralih ke sekret dan studio.
Setahun silam saat masih maba bersama kawan-kawan jurusan ^^