Email vs Kertas
Semua
manusia di muka bumi ini pasti pernah mengalami yang namanya proses belajar.
Belajar merupakan cara untuk mengetahui yang tadinya belum diketahui menjadi
diketahui. Banyak cara yang ditempuh untuk belajar dan banyak pula hal yang ingin
dipelajari. Entah itu belajar tentang hidup dengan cara melakoni peran
masing-masing atau belajar di dunia yang sering kita sebut bangku formal. Nah,
kalau membahas mengenai proses belajar mengajar di bangku formal tentu tidak
lepas kaitannya dengan media yang digunakan dalam penyampaian materi
pembelajaran hingga tugas-tugas yang harus dilakukan sebagai anak didik.
Proses
belajar mengajar di kelas semakin hari semakin mengalami pergeseran seiring
dengan perubahan zaman. Di masa beberapa tahun silam, anak didik akan
mendapatkan materi dengan menyalin apa yang ditulis oleh pengajar di papan
tulis. Kemudian berganti ke masa dimana anak didik juga memiliki buku ajar yang
sama dengan pengajar. Jadi, fungsi papan tulis mulai tergantikan dari yang
dulunya digunakan untuk menulis seluruh materi pembelajaran menjadi barang yang
hanya sesekali ditengok saat ada yang dirasa penting untuk ditulis dan tidak
tercantum di dalam buku cetak.
Dewasa
ini, setelah teknologi menjadi bukan barang langka lagi alias mengalami
perkembangan yang sangat dahsyat, hampir seluruh sisi dari kehidupan ini mendapat
pengaruh dari kemajuan teknologi tadi. Tidak terkecuali dalam dunia pendidikan.
Penyampaian materi di kelas dilakukan dengan presentasi yang tentu saja turut
melibatkan alat-alat yang menjadi pendukung dari presentasi tersebut. Hal ini
patut kita syukuri karena bisa membantu pelestarian lingkungan kita, yakni
menghemat penggunaan kertas yang berujung pada berkurangnya penebangan pohon
yang notabene merupakan bahan dasar dalam pembuatan kertas.
Meski
teknologi telah mengalami kemajuan yang cukup pesat yang berpengaruh pada proses
pembelajaran di kelas dengan jarangnya menggunakan buku, tapi pemberian tugas ringan
yang harusnya tidak perlu diprint out masih
saja sering dilakukan. Sebagai manusia
yang memiliki pengetahuan tentang betapa baiknya jika kita menggunakan kertas
dengan bijak, sebaiknya tidak perlu melibatkan kertas. Cukup mengirim lewat email seperti yang kebanyakan orang atau
instansi lakukan saat ini. Sama seperti diriku hari ini. Meski mayoritas
kawanku memilih untuk menggunakan kertas dalam mengumpulkan tugas, tapi aku
lebih memilih email saja. Selama
dosen atau pengajarnya memberi kebebasan memilih, kenapa tidak untuk tidak
menggunakan kertas? Harusnya kita bisa memanfaatkan kesempatan yang ada untuk
melindungi bumi kita dari kerusakan akibat semakin berkurangnya pepohonan.
Tulisan ini dalam rangka event #30DaysSaveEarth yang di selenggarakan oleh
@jungjawa dan @unidzalika