Bumiku, Kawanku



Manusia dan lingkungan tidak bisa dilepas pisahkan. Keduanya saling berdampingan. Lingkungan yang baik dan bersahabat tentu saja menjadi keinginan semua manusia. Namun, keinginan itu tidak dibarengi dengan tindakan nyata dalam menjaga eksistensi alam.

Alam telah menyediakan segala yang dibutuhkan oleh manusia tapi manusia cenderung bersikap egois dan masa bodoh terhadap alam. Sikap ketidakperdulian ini tanpa sadar telah menjerumuskan manusia dalam lubang ganas yang diciptakannya sendiri. Sungguh ironis melihat kondisi yang terus berlarut-larut ini.  Masalah yang saat ini sedang menghinggapi manusia di muka bumi adalah kemurkaan oleh alam. Alam yang mulai menampakkan keganasannya dan ini merupakan ancaman bagi manusia. Hal ini dibuktikan dengan rentetan bencana yang menerpa manusia. Sebagian dari bencana itu mungkin adalah fenomena alam yang diluar kontrol manusia tapi tidak bisa dipungkiri bahwa sebagian besar merupakan ulah tangan-tangan manusia.

Manusia diutus ke muka bumi sebagai khalifah untuk memakmurkan bumi dan segala isinya. Jadi, sudah seyogyanya manusia bisa menjaga kelestarian alam, memanfaatkan apa yang ada di alam dengan bijak dan tidak merusaknya.

Egoisme sudah sepatutnya dibuang jauh-jauh. Merasa mampu untuk membayar listrik dan BBM  kemudian menggunakan listrik dengan cara yang tidak bijak dan membuang-buang BBM adalah tindakan yang harus segera disingkirkan dari setiap kita sebagai manusia. Masih banyak orang lain yang bahkan tidak mendapatkan fasilitas listrik seperti kita. Lalu, bukankah sangat tidak berperikemanusiaan jika mengaanggap bahwa aku membayar dengan uangku, tentu saja aku berhak melakukan yang kuinginkan. Sungguh picik pemikiran tersebut.

Sudahkah kita merenungkan nasib bumi yang telah memberi kita tempat untuk berpijak? Bagaimana bumi sepuluh tahun lagi? Masihkah ia ingin menjadi kawan yang selalu setia setiap saat layaknya pelayan yang menyuguhkan semua yang kita butuhkan? Lalu bagaimana nasib anak manusia, setelah generasi kita meninggalkan masalah yang mungkin tak dapat mereka selesaikan? Masihkah kita ingin berbuat semena-mena pada bumi tercinta ini? Keputusan tentu saja ada di tangan kita. Bumi yang asri, indah dan bersahabat adalah bumi yang jauh dari kerakusan dan egoisme manusia.


Tulisan ini dalam rangka event #30DaysSaveEarth yang di selenggarakan oleh
@jungjawa dan @unidzalika


Postingan populer dari blog ini

Aku Seorang Ambivert

eLPiDiPi Kali Kedua

Super Tri